Manusia dan Cinta Kasih
Nama : Sonny
Anggara
Kelas : 1 KA 29
NPM : 17116126
Dosen : Junaedi
Abdilah
Daftar Isi
Manusia dan Cinta
Kasih
Pendahuluan
Latar Belakang
.
4.1 Pengertian Cinta kasih
4.1.1 Unsur – Unsur tentang
cinta
4.1.2 Unsur – unsur dalam
segitiga cinta
4.1.3 beberapa tingkatan cinta
4.2 Cinta menurut ajaran agama
4.2.1 Bentuk – bentuk cinta
4.2.2 Ayat Al-Qur’an tentang
cinta dan kasih sayang
4.2.3 macam – macam cinta dan
kasih dari orang tua
4.2.4 contoh – contoh kasih
sayang
4.3 KEMESRAAN
4.3.1 Pengertian Kemesraan
4.3.2 Puisi tentang kemesraan
4.4 Pemujaan
4.5 Belas kasihan
4.5.1 Cara-cara menumpahkan
belas kasih
4.6 Cinta Kasih Erotis
Kesimpulan
Daftar Pustaka
Pendahuluan
Pada
awalnya cinta adalah sesuatu anugrah yang diberikan Tuhan untuk melengkapi kehidupan.
Cinta itu memiliki banyak nikmat yang tidak bias dijelaskan akan teteapi cinta
juga dapat memberikan hal buruk apabila hal tersebut di perlakukan dengan cara
yang negative.Disni kita akan membahas beberapa tentang cinta dan kasih
Latar Belakang
Cinta
merupakan keajabian yang bisa menjadikan hal kecil menjadi lebih baik. Cinta
tidak mengenal ras,agama,dan kelamin,Cinta merupakan hal penting yang harus ada
dikehidupan dengan kasih sayang
A. Pembahasan
4.1
Pengertian Cinta kasih
Ada beberapa
pendapat mengenai pengertian cinta kasih, yaitu :
1. Menurut
Kamus Umum Bahasa Indonesia karangan J.S. Purwodarminta,
cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau rasa sayang (kepada), ataupun rasa
sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih, artinya
perasaan sayang atau cinta (kepada) atau menaruh belas kasihan. Dengan
demikian, arti cinta dan kasih itu hamper sama sehingga kata kasih dapat
dikatakan lebih memperkuat rasa cinta. Oleh karena itu, cinta kasih dapat
diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan
menaruh belas kasihan.
2. Walaupun
cinta dan kasih mengandung arti yang hamper sama, antara keduanya terdapat
perbedaan, yaitu cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam,
sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, mengarah pada
orang atau yang dicintai. Dengan kata lain, bersumber dari cinta yang mendalam
itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.
- Erich Fromm (1983: 24-27) dalam bukunya Seni Mencintai menyebutkan bahwa cinta itu terutama member, bukan menerima, dan member merupakan ungkapan yang paling tinggi dari kemampuan. Yang paling penting dalam member adalah hal-hal yang sifatnya manusiawi, bukan materi. Cinta selalu menyertakan unsure-unsur dasar tertentu, yaitu pengasuhan, tanggung jawab, perhatian, dan pengenalan.
- Sarlito W. Sarwono mengemukakan bahwa cinta itu memiliki tiga unsure, yaitu ketertarikan, keintiman, dan kemesraan. Keterikatan adalah perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas hanya untuk dia. Keintiman yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukan bahwa antara Anda dan dia sudah tidak ada jarak lagi sehingga panggilan-panggilan formal seperti Bapak, Ibu, Saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan seperti sayang. Sedangkan kemesraan adalah adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen jika jauh dan lama tidak bertemu, adanya ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa sayang. Ketiga unsur cinta tersebut sama kuatnya, jika salah satu unsur cinta itu tidak ada maka cinta itu tidak sempurna atau dapat disebut bukan cinta.
- Secara sederhana cinta kasih adalah perasaan kasih sayang yang dibarengi unsur terikatan, keintiman dan kemesraan (Cinta Ideal / Segitiga Cinta) di sertai dengan belas kasihan, pengabdian yang diungkapkan dengan tingkah laku yang bertanggung jawab. Tanggung jawab yang diartikan akibat yang baik, positif, berguna, saling menguntungkan, menciptakan keserasian, keseimbangan dan kebahagiaan
4.2.1 Unsur
– unsur tentang cinta
1.Care (perhatian).
Cinta harus melahirkan perhatian pada objek yang dicintai.
Kalau kita mencintai diri sendiri, maka kita akan memperhatikan kesehatan
dan kebersihan diri. Kalau kita mencintai orang lain, maka kita akan
memperhatikan kesulitan yang dihadapi orang
2. Responsibility (tanggung jawab).
Cinta harus melahirkan sikap bertanggungjawab terhadap objek yang dicintai.
Orang tua yang mencintai anaknya, akan bertanggung jawab akan kesejahteraan
material, spiritual dan masa depan anaknya. Suami yang mencintai isterinya,
akan bertanggung jawab akan kesejahteraan dan kebahagiaan rumah tangganya
3. Respect (hormat).
Cinta harus melahirkan sikap menerima apa adanya objek yang dicintai,
kelebihannya kita syukuri, kekurangannya kita terima dan perbaiki. Tidak
bersikap sewenang-wenang dan selalu berikhtiar agar tidak
mengecewakannya.Inilah yang disebut respect.
4. Knowledge (pengetahuan).
Cinta harus melahirkan minat untuk memahami seluk beluk objek yang
dicintai.
Kalau kita mencintai seorang wanita atau pria untuk dijadikan isteri atau
suami, maka kita harus berusaha memahami kepribadian, latar belakang keluarga,
minat, dan ketaatan beragamanya. Kalau kita mencintai Tuhan, maka harus
berusaha memahami ajaran-ajaran-Nya.
Karena itu nabi Saw pernah bersabda: “Tidak sempurna iman seseorang kalau
dia belum mencintai orang lain sebagaimana dia mencintai dirinya sensiri”.
“ Cintai oleh mu mahluk yang ada di muka bumi, pasti Allah akan
mencintaimu”. (HR. Muslim)
4.2.2 Unsur – unsur dalam segitiga
-
Pertama, Intimasi. Intimasi adalah aspek emosi dari cinta. Intimasi
pada awal hubungan tumbuh dengan baik, tapi kalau tidak dirawat bisa menurun ke
titik nol. Bila relasi dan komunikasi tidak bertumbuh dengan baik intimasi
menjadi mati.
-
Kedua, Passion atau gairah. Ini adalah sisi motivasi dari segitiga
cinta itu. Sisi gairah ini punya peranan penting bagi perkembangan fisiologis
dan keinginan yang kuat untuk bersatu dengan yang dicintai. Pada mulanya
passion bertumbuh cepat dan sangat kuat, sampai tidak lama kemudian passion ini
jadi kebiasaan.
- Ketiga, sisi komitmen. Ini
merupakan sisi kognitif dari cinta. Komitmen adalah tekad untuk memelihara
cinta. Komitmen ini bertumbuh mulai dari taraf nol saat pertama kali bertemu
dengan yang dicintai, dan bertumbuh ketika semakin saling mengenal satu dengan
lainnya. Kuncinya saling mengenal dan menghargai. Bila relasi melemah maka
komitmen juga cenderung melemah.
4.1.3 Beberapa tingakatan Cinta
tingakatan cinta menurut ibnul qayyim al – jauziyah
6 Tingkatan cinta ini adalah urut-urutan mana yang harus
kita cintai pertama kali, mana yang menjadi prioritas dalam mencintai dari yang
paling utama hingga yang paling akhir. Adapun 6 tingkatan cinta tersebut adalah :
1.
Tingkatan
yang pertama adalah tatayyum
Tatayyum adalah tingkatan tertinggi dalam mencintai, ini
hanya hak Allah semata. Ini adalah cinta prioritas bahkan mencintai yang selain
dari Allah adalah sebagai bukti kita mencintai Allah SWT.
2.
Tingkatan
yang kedua adalah ‘Isyk
‘Isyk adalah cinta yang menjadi hak Rasulullah SAW,
cinta kepada teladan kita, kepada junjungan kita hingga menjadikan kita untuk
selalu berusaha mengikuti apa yang beliau lakukan, mengerjakan
sunnah-sunnahnya, selalu bershalawat padanya.
3.
Tingkatan
ketiga adalah Syauq
Syauq adalah cinta antara satu mukmin dengan mukmin
lainnya namun lebih dekat secara kekeluargaan. Seperti cinta ayah dan ibu
kepada anaknya, cinta kakak kepada adik, cinta antara suami kepada istrinya.
Karena cinta ini jugalah manusia saling berkembang meneruskan keturunannya.
4.
Tingkatan
keempat adalah shababah
Shababah adalah cinta sesama muslim dalam lingkup yang
lebih luas. Tidak saling mengenal, tidak ada kedekatan secara darah, daerah,
bahkan bangsa sekalipun namun dipersatukan oleh satu kalimat tauhid “Laa ilaha illallah” .
Hubungan yang didasari oleh ikatan
cinta shababah inilah yang menguatkan kita sesama muslim untuk bisa saling
merasakan satu sama lain. Untuk saling menolong dan membantu satu sama lain
jika saudara kita terkena ancaman atau musibah.
5.
Tingkatan
kelima adalah ‘Ithf (Simpati)
‘Ithf bicara tentang sisi kemanusiaan, jadi pada
tingkatan ini adalah bagaimana kita bersimpati kepada sesama manusia tanpa
melihat apapun suku, bangsa bahkan agamanya sekalipun. Maka jika dia dalam
kesulitan, maka alasan sesama manusia cukup bagi kita untuk memberikan bantuan
serta pertolongan padanya.
6.
Tingkatan
keenam adalah intifa
Intifa adalah tingkatan terendah dalam
tingkatan-tingkatan cinta, apa itu intifa?, cinta pada keinginan pemanfaatan
kepada harta benda. Cinta kepada harta benda atau dunia inilah yang sering
sekali menggelincirkan kita, sering menyesatkan kita, membuat kita terlena dan
terlupa akan cinta-cinta yang lebih utama dan jauh lebih penting dari ini,
bahkan dalam kondisi tertentu ada yang menempatkan cinta ini pada tingkatan
tertinggi melebih cintanya pada Allah SWT.
4.2 Cinta menurut ajaran agama
Ada yang
berpendapat bahwa etika cinta dapat dipahami dengan mudah tanpa dikaitkan
dengan agama. Tetapi dalam kenyataan hidup manusia masih mendambakan tegaknya
cinta dalam kehidupan ini. Di satu pihak, cinta didengkan dengan lagu dan
organisasi perdamaian dunia, tetapi di pihak lain dalam praktek kehidupan cinta
sebagai dasar kehidupan jauh dari kenyataan. Atas dasar ini, agama memberikan
ajaran cinta kepada manusia.
Dalam
kehidupan manusia, cinta menampakkan diri dalam berbagai bentuk. Kadang-kadang
seseorang mencintai dirinya sendiri. Kadang- kadang mencintai orang lain, atau
juga istri dan anaknya, harta, atau Allah dan Rasulnya. Berbagai bentuk cinta
ini bisa kita dapatkan dalam kitab suci Al-Qur’an.
Cinta menurut
ajaran agama :
1. Cinta diri
Cinta diri
erat kaitannya dengan menjaga diri. Manusia senang untuk tetap
hidup,mengembangkan potensi dirinya,dan meng aktualisasikan dirinya dan ia pun
mencintai segala sesuatu yang mendatangkan kebaikan pada dirinya.
Sebaliknya ia membenci segala sesuatu yang menghalanginya untuk hidup.
Berkembang, mengaktualisasikan diri, mendatangkan rasa sakit,
penyakit dan mara bahaya. Al –Qur’an telah mengungkapkan cinta alamiah
manusia terhadap dirinya sendiri ini, kecenderungannya untuk
menuntut segala sesuatu yang bermanfaat dan berguna bagi dirinya, dan
menghindari dari segala sesuatu yang membahayakan keselamatan dirinya, melalui
ucapan Nabi Muhammad SAW, bahwa seandainya beliau mengetahui hal-hal gaib, tentu
beliau akan memperbanyak hal-hal yang baik bagi dirinya dan menjauhkan dirinya
dari segala keburukan.
2. Cinta Sesama manusia
Agar manusia
dapat hidup dengan penuh keserasian dan keharmonisan dengan manusia lainnya ,
ia tidak boleh tidak harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya.
Oleh karena itu,Allah ketika memberi isyarat tentang kecintaan manusia pada
dirinya sendiri, seperti yang tampak pada keluh kesahnya apabila ia tertimpa
kesusahan dan usahanya yang terus menerus untuk memperoleh kebaikan serta
kebakhilannya dalam memberikan sebagian karunia yang diperolehnya, setelah itu
Allah langsung memberikan pujian kepada orang-orang yang berusaha untuk tidak
berlebih-lebihan dalam cintanya kepada dirinya sendiri dan melepaskan diri dari
gejala-gejala itu adalah dengan melalui iman, menegakkan sholat, memberikan
zakat, bersedekah terhadap orang-orang miskin dan tak punya, dan menjauhi
segala larangan Allah.
3. Cinta Seksual
Cinta erat
kaitannya dengan dorongan seksual. Sebab ialah yang bekerja dalam
melestarikan kasih sayang, keserasian, dan kerjasama antar suami dan istri. Ia
merupakan faktor yang primer bagi kelangsungan hidup keluarga :
4. Cinta Keibuan
Kasih sayang
itu bersumber dari cinta keibuan, yang paling asli dan yang terdapat pada diri
seorang ibu terhadap anaknya sendiri. Ibu dan anak terjalin suatu ikatan
fisiologi. Seorang ibu akan memelihara anaknya dengan hati-hati penuh dengan
kasih sayang dan naluri alami seorang ibu. Sedangkan menurut para ahli ilmu
jiwa berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukan karena fisologis, melainkan
dorongan psikis.
5. Cinta Kebapakan
Mengingat
bahwa antar ayah dan anak-anaknya tidak terjalin oleh ikatan-ikatan
fisiologis seperti yang menghubungkan si ibu dan anaknya , maka para ahli ilmu
jiwa modern berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukanlah dorongan
fisiologis seperti halnya dorongan keibuan, melainkan dorongan psikis. Dorongan
ini nampak jelas dalam cinta bapak kepada anak-anaknya , karena mereka sumber
kesenangan, kegembiraan baginya , kekuatan, kebanggan ,dan merupakan faktor
penting bagi kelangsungan peran bapak dan kehidupan dan tetap terkenangnya
setelah dia meninggal dunia.
6. Cinta kepada Allah
Merupakan
puncak cinta manusia, yang paling jernih, spiritual dan yang dapat memberikan
tingkat perasaan kasih sayang yang luhur, khususnya perasaan simpatik dan
sosial. Cinta yang ikhlas seorang manusia kepada Allah akan membuat cinyta
menjadi kekuatan pendorong yang mengarahkannya dalam kehidupan dan menundukkan
semua bentuk cinta yang lain. Semua tingkah laku dan tindakannya ditujukan
kepada Allah, mengharapkan penerimaan dan ridha-Nya :
7.
Cinta Kepada
Rasul
Cinta kepada
rasul, yang diutus Allah sebagai rahmah bagi seluruh alam semesta, menduduki
peringkat kedua setelah cinta kepada Allah. Ini karena Rasul merupakan ideal
sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun berbagai sifat
luhur lainnya.
4.2.3 Macam – Macam cinta dan kasih sayang orang tua
Pengertian kasih sayang menurut
kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S Poerwadaminta yaitu
perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka pada seseorang. Dalam
berumah tangga kasih sayang merupakan kunci kebahagiaan. Kasih sayang ini
merupakan pertumbuhan dari cinta. Dalam kasih sayang sadar atau tidak dituntut
tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian,
saling terbuka, sehingga keduannya merupakan suatu kesatuan yang
utuh. Seorang remaja menjadi frustasi, morfinis, berandalan dan sebagainya itu
disebabkan karena kekurangan perhatian dan kasih sayang dalam kehidupan
keluarga.
- Macam-macam cinta kasih dari orang tua :
1. Orang tua
bersifat aktif, si anak bersifat pasif.
2. Orang tua
bersifat pasif, si anak bersifat aktif.
3. Orang tua
bersifat pasif, si anak bersifat pasif.
4. Orang tua
bersifat aktif, si anak bersifat aktif.
Contoh-contoh
tentang kasih sayang :
1. Cinta
kasih antar orang tua dan anak. Orang tua yang memperhatikan dan memenuhi
kebutuhan anaknya, berarti mempunyai rasa cinta kasih terhadap anak. Mereka
selalu mengharapkan agar anaknya menjadi orang baik dan berguna di kemudian
hari.
2. Cinta
kasih antara pria dan wanita. Seseorang pria menaruh perhatian terhadap
seorang gadis dengan perilaku baik, lemah lembut, sopan, apalagi memberikan
seuntaian mawar merah, berarti ia menaruh cinta kasih terhadap gadis itu.
3. Cinta
kasih antara manusia. Apabila seorang sahabat berkunjung ke rumah kawannya
yang sedang sakit dan membawa obat kepadanya berarti bahwa sahabat itu menaruh
cinta kasih terhadap kawannya yang sakit itu.
4. Cinta
kasih antara manusia dan Tuhan. Apabila seorang taat beribadah, menurut
perintah tuhan, dan menjauhi larangan-Nya, orang itu mempunyai cinta kasih
kepada tuhan penciptanya.
5. Cinta
kasih manusia terhadap lingkungan. Apabila seseorang menciptakan taman yang
indah, memelihara taman pekarangan, tidak menebang kayu di hutan seenaknya, menanam
tanah gundul dengan teratur, tidak berburu hewan secara semena-mena atau
dikatakan bahwa orang itu menaruh cinta kasih atau menyayangi lingkungan
hidupnya.
4.3
KEMESRAAN
- Pengertian
kemesraan :
Kemesraan
berasal dari kata mesra yang berarti erat atau karib sehingga kemesraan berarti
hal yang menggambarkan keadaan sangat erat atau karib. Kemesraan juga bersumber
dari cinta kasih dan merupakan realisasi nyata. Kemesraan dapat diartikan sama
dengan kekerabatan, keakraban yang dilandasi rasa cinta dan kasih.
4.4 Pemujaan
Salah satu
mannifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk
komunikasi ritual. Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan manusia. Hal ini ialah karena pemujaan kepada Tuhan adalah inti,
nilai dan makna kehidupan yang sebenarnya.
4.5. Belas
Kasihan
Belas kasih (composian)
adalah kebajikan satu di mana kapasitas emosional empati dan simpati untuk
penderitaan orang lain dianggap sebagai bagian dari cinta itu sendiri, dan
landasan keterkaitan sosial yang lebih besar dan humanisme-dasar ke tertinggi
prinsip-prinsip dalam filsafat, masyarakat, dan kepribadian .
4.5.1 Cara-cara menumpahkan belas kasih :
Berbagai
macam cara orang memberikan belas kasihan bergantung kepada situasi dan
kondisi, seperti :
1. Ada yang
memberikan uang.
2. Ada yang
memberikan barang.
3. ada yang
memberikan pakaian, makanan dll.
4.6 Cinta
Kasih Erotis
Cinta erotis
adalah kehausan akan penyatuan sempurna akan penyatuan dengan yang lainnya.
Keinginan untuk bersatu dan berteman dengan lawan jenis, untuk menghilangkan
sepi atau untuk menenangkan suatu naluri seksual. Cinta kasih dapat merangsang
keinginan untuk bersatu secara seksual. Namun apabila penyatuan fisis tadi
tidak dilandasi oleh cinta kasih maka hanya akan membawa pada penyatuan yang
bersifat pesta pora dan sementara saja.
Kesimpulan
Dari materi diatas kita mengetahui bahwa cinta
dan kasih sangatlah penting bagi kehidupan walupun banyak hal yang dapat
menjadi cobaan,Cinta dari orang terdekat merupakan anugrah yang jarang
didapatkan oleh orang orang tertentu karena ini kita membutuhkan cinta sebagai support
dan landasan dalam menjalani kehidupan
Daftar Pustaka
0 komentar:
Posting Komentar