Nama : Sonny ANggara
NPM : 17116129
kls : 1 KA 29
DOsen ; Junaedi Abdillah
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Daftar Isi
- BAB II Manusia dan
Kebudayaan
Pendahuluan.
2.1 Definisi Manusia.
2.1.1 Unsur – Unsur yang
membangun manusia
2.2 Hakekat Manusia
2.2.1 Definisi dari Hakekat manusia
2.2.2 Membedakan manusia dengan
makhluk lain
3 Kepribadian Bangsa Timur
2.3.1 Diagram Psiko-sosiogram
manusia
2.4 Pengertian Kebudyaan
2.4.1 Definisi Kebudayaan
2.4.2 Tokoh – tokoh kebudayaan
2.5 Unsur-Unsur dari kebudayaan
2.5.1 7 Unsur kebudayaan secara
universal
2.5.2 Perbedaan Kebudayan dalam
dua bentuk wujud
2.6 Wujud dari kebudayaan
2.7 Orientasi nilai dan budaya
2.8 Perubahan Kebudayaan
2.8.1 penyebab terjadinya
gerakan perubahan budaya
2.9 Kaitan manusia dengan kebudayaan
2.9.1 Hubungan manusia dengan
kebudayaan
2.9.2 Contoh hubungan manusia
dengan kebudayaan
2.9.3 Pengertian dialektis
2.9.4 3 tahapan Proses dialektis
Kesimpulan dan Penutup
Daftar Pustaka
Pendahuluan
LAtar
belakang
Manusia
adalah makhul yang paling di ciptakan semourna oleh Tuhan YME.Manusia dapat
melakukan hal hal yang diinginkan ,Manusia lekat dengan kebudayaan dimana
kebuyaanya tersebut mengikuti tempat
asal dia dilahirkan,Manusia memiliki pikiran yang selalu berkembang sehingga
kebudayaan memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan manusia
2.1.
Definisi Manusia
menurut para ahli ternama tentang
manusia namun pengertiannya definisi manusia itu sendiri bisa pahami secara
bahasa bahwa manusia berasal darikata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin),
yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk ang berakal budi (mampu
menguasai makhluk lain). Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah
konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus)
atau seorang individu.
Manusia juga dapat diartikan berbeda-beda baik menurut sudut
pandang biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara
campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo
sapiens (Bahasa Latin untuk manusia), sebuah
spesies primata dari golongan mamalia yang
dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka
dijelaskan menggunakan konsepjiwa yang bervariasi di mana, dalam agama,
dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup;
dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain.
Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan
penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta
perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk
membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta
pertolongan.
2.1.1
.
Unsur-Unsur yang membangun manusia
1. Manusia
yang terdiri dari 4 unsur yang saling terkait, yaitu Jasad (badan kasar manusia
yang Nampak luarnya , dapat diraba dan difoto dan menempai ruang dan waktu.
Hayat (mengandung unsure hidup yang ditandai dengan gerak), Ruh (daya yang
bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran), dan Nafas (kesadaran tentang
diri sendiri).
2. Manusia
sebagai satu kepribadian yang mengandung
3 unsur
,yaitu : Ide (merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan paling
tidak nampak), Ego (bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali
dibedakan dari ide), dan Superego (struktur kepribadian yang paling akhir
muncul kira-kira pada usia 5 tahun yang terbantuk dari lingkungan ektstenal).
2.2.
Hakekat manusia
sifat hakikat manusia menjadi
bidang kajian filsafat, khususnya filsafat antropologi. Hal ini menjadi
keharusan oleh karena pendidikan bukanlah sekedar soal praktek melainkan
praktek yang berlandaskan dan bertujuan. Sedangkan landasan dan tujuan
pendidikan itu sendiri sifatnya filosofis
2.2.1 .Definisi Hakekat
Manusia
1. Manusia
sebagai makhluk sosial Manusia adalah makhluk sosial, artinya manusia tidak
dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Setiap manusia memerlukan orang lain
untuk hidup bersama dengan orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pada
perkembangan seperti zaman modern sekarang, manusia tidak hanya membutuhkan
orang lain, tetapi juga membutuhkan sarana dan prasarana pendukung seperti
lembaga-lembaga masyarakat ataupun Negara.
2. Manusia
sebagai makhluk individu, artinya mereka berusaha untuk selalu menghasilkan
sesuatu untuk dijadikan kepentingan, kebutuhan, dan potensi pribadi yang
dimilikinya. Hal tersebut akan terus berkembang dan selalu mengikuti
perkembangan hidup manusia itu sendiri yang dialaminya dan perkembangan yang
ada pada dirinya.
.
2.2.2 Membedakan
manusia dengan mahluk lain
Manusia dibedakan
dengan makhluk lainnya karena manusia dilengkapi oleh akal, perasaan, dan
kehendak yang terdapat didalam jiwa manusia. Dengan akal, manusia dapat
menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan perasaan manusia mampu
menciptakan kesenian, dan dengan kehendak dari setiap diri manusia mampu
menciptakan perilaku tentang kebaikan menurut moral
2.3 Kepribadian bangsa timur
Bangsa timur identik dengan benua asia
yang penduduknya sebagian besar berambut hitam, berkulit sawo matang dan
adapula yang berkulit putih, bermata sipit. Sebagian besar cara berpakaian
orang timur lebih sopan dan tertutup mungkin karena orang timur kebanyakan
memeluk agama islam dan menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku. Namun di
zaman yang sekarang ini orang timur kebanyakan meniru kebiasaan orang
barat.Kebiasaan orang barat yang tidak sesuai atau bertentangan dengan
kebiasaan orang timur dapat memengaruhi kejiwaan orang timur itu sendiri. Kita tidak bisa selalu mengatakan
budaya timur itu lebih baik daripada budaya barat. Indonesia memiliki beragam budaya, suku dan adat istiadat.
Indonesia termasuk dalam bagian negara-negara yang ada dalam posisi benua asia
memiliki adat yang disebut adat ketimuran. Indonesia yang tergabung dari
berbagai suku dan terkenal dengan keramahtamahan masyarakatnya dan tingginya
rasa saling menghormati antar sesama.Indonesia sangat berbeda dengan
negara-negara barat, karena pandangan hidup dan kebiasaan masyarakatnya yang
berbeda.Dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia yang memiliki adat
ketimuran, rasa toleransi, ramah, sopan santun, saling menghargai dan gotong
royong selalu menjadi dasar hidup masyarakat Indonesia.
2.3.1 Bagan dari psiko-sosiogram manusia Ket :
1. 7. Taksadar (Konsep Freud)
2. 6. Subsadar (Konsep Freud)
3. 5. Kesadaran yang tak dinyatakan
4. Kesaadaran yang dinyatakan (Konsep manusia
berjiwa selaras)
5. Lingkungan hubungan karib (Konsep manusia
berjiwa selaras)
6. Lingkunga hubungan berguna
7. Lingkungan hubungan jauh
8. Dunia luar
2.4 Pengertian kebudayaan
Kata kebudayaan berasal dari kata budh dalam bahasa
Sansekerta yang berarti akal, kemudian menjadi kata budhi (tunggal) atau
budhaya (majemuk), sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil pemikiran atau
akal manusia. Ada pendapat yang mengatakan bahwa kebudayaan berasal dari kata
budi dan daya. Budi adalah akal yang merupakan unsure rohani dalam kebudayaan,
sedangkan daya berarti perbuatan atau ikhtiar sebagai unsure jasmani sehingga
kebudayaan diartikan sebagai hasil dari akal dan ikhtiar manusia. Kebudayaan =
cultuur (bahasa belanda) = culture (bahasa inggris )= tsaqafah (bahasa arab),
berasal dari perkataan latin : “colere” yang artinya mengolah, mengerjakan,
menyuburkan dan mengembangkan, terutama mengolah tanah atau bertani.
Dari segi arti ini berkembanglah arti culture sebagai
“segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam”.
Dalam disiplin ilmu antropologi budaya, kebudayaan dan budaya itu diartikan
sama (Koentjaraningrat, 1980:195). Namun dalam IBD dibedakan antara budaya dan
kebudayaan, karena IBD berbicara tentang dunia idea tau nilai, bukan hasil
fisiknya. Secara sederhana pengertian kebudayaan dan budaya dalam IBD mengacu
pada pengertian sebagai berikut :
1.
Kebudayaan dalam arti luas, adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan
hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri
manusia dengan belajar.
2.
Kebudayaan dalam arti sempit dapat disebut dengan istilah budaya atau sering
disebut kultur yang mengandung pengertian keseluruhan sistem gagasan dan
tindakan.
2.4.2 Tokoh – tokoh kebudayaan
1. Melville J. Herkovits dan Bronislaw
Malinowski
2. E.B.Tylor
3. Selo Sumarjan & Soelaeman Soemardi
4. Sutan Takdir Alisyahbana
5. Koentjaraningrat
2.5
Unsur – unsur dari kebudayaan
2.5.1 Ada Tujuh
unsur kebudayaan universal :
1. Sistem Religi (Sistem Kepercayaan)
2. Sistem Organisasi Kemasyarakatan
3. Sistem Pengetahuan
4. Sistem mata Pencaharian Hidup dan Sistem-sistem
ekonomi
5. Sistem Teknologi dan Peralatan
6. Bahasa
7. Kesenian
2.5.2 Perbedaan kebudayaan dalam bentuk 2 wujud
-
Kebudayaan material
Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata, dan seterusnya.
Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata, dan seterusnya.
-
Kebudayaan nonmaterial
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.
2.6 Wujud dari kebudayaan
Wujud
kebudayaan dapat dibedakan menjadi tiga bagian yaitu:
-
Wujud Gagasan Budaya dalam wujud gagasan/ide ini
bersifat abstrak dan tempatnya ada dalam alam pikiran tiap warga pendukung
budaya yang bersangkutan sehingga tidak dapat diraba atau difoto
-
Wujud benda hasil budaya Semua benda hasil karya
manusia tersebut bersifat konkrit, dapat diraba dan difoto. Kebudayaan dalam
wujud konkrit ini disebut kebudayaan fisik
-
Wujud perilaku Budaya dalam wujud perilaku
berpola menurut ide/gagasan yang ada. Wujud perilaku ini bersifat konkrit dapat
dilihat dan didokumentasikan (difoto dan difilm).
2.7 Orientasi Nilai dan budaya
Lima Masalah
Dasar Dalam Hidup yang Menentukan Orientasi Nilai Budaya Manusia ( kerangka
Kluckhohn ) :
1. Hakekat Karya Karya itu untuk
menafkahi hidup Karya itu untuk kehormatan.
2. Persepsi Manusia Tentang Waktu Berorientasi
hanya kepada masa kini. Apa yang dilakukannya hanya untuk hari ini dan esok.
3. Tetapi orientasi ini bagus karena
seseorang yang berorientasi kepada masa kini pasti akan bekerja semaksimal
mungkin untuk hari-harinya. Orientasi masa lalu. Masa lalu memang bagus untuk
diorientasikan untuk menjadi sebuah evolusi diri mengenai apa yang sepatutnya
dilakukan dan yang tidak dilakukan. Orientasi masa depan. Manusia yang
futuristik pasti lebih maju dibandingkan dengan lainnya, pikirannya terbentang
jauh kedepan dan mempunyai pemikiran nyang lebih matang mengenai
langkah-langkah yang harus di lakukann nya.
4. Pandangan Terhadap Alam Manusia
tunduk kepada alam yang dashyat. •Manusia berusaha menjaga keselarasan dengan
alam. Manusia berusaha menguasai alam.
5. Hubungan Manusia Dengan Manusia Orientasi
kolateral (horizontal), rasa ketergantungan kepada sesamanya, barjiwa gotong
royong. Orientasi vertikal, rasa ketergantungan kepada tokoh-tokoh yang
mempunyai otoriter untuk memerintah dan memimpin. Individualisme, menilai
tinggi uaha atas kekuatan sendiri.
2.8 perubahan kebudayaan
Perubahan
(dinamika) kebudayaan adalah perubahan yang terjadi akibat adanya
ketidaksesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda, sehingga
terjadi keadaan yang tidak serasi bagi kehidupan.
faktor-faktor
internal penyebab perubahan kebudayaan, antara lain sebagai berikut.:
1. Adanya individu yang menyimpang dari
sistem nilai yangberlaku.
2. Adanya penemuan baru yang diterima
oleh masyarakat.
3. Adanya perubahan dalam jumlah dan
kondisi penduduk. Faktor-faktor eksternal penyebab perubahan kebudayaan, antara
lain sebagai berikut.
4. Adanya bencana alam, seperti gempa
bumi, banjir, dan lainlain.
5. Timbulnya peperangan.
6. Kontak dengan masyarakat lain.
2.8.2 Penyebab terjadinya perubahan budaya
•
Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat
dan kebudayaan sendiri, misalnya perubahan jumlah dan komposisi penduduk.
• Sebab-sebab
perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup. Masyarakat yang
hidupnya terbuka, yang berada dalam jalur-jalur hubungan dengan masyarakat dan
kebudayaan lain cenderung untuk berubah lebih cepat.
2.9 Kaitan manusia dengan kebudayaan
2.9.1 Hubungan
manusia dan kebudayaan
Manusia dan kebudayaan sangat erat
terkait satu sama lain. Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang
tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang
paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya
secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari-hari dan juga dari
kejadian-kejadian yang sudah diatur oleh Sang Pencipta.
Budaya tercipta/terwujud merupakan
hasil dari interaksi antara manusia dengan segala isi yang ada di alam raya
ini. Manusia di ciptakan oleh tuhan dengan dibekali oleh akal pikiran sehingga
mampu untuk berkarya di muka bumi ini dan secara hakikatnya menjadi khalifah di
muka bumi ini. Di samping itu manusia juga memiliki akal, intelegensia,
intuisi, perasaan, emosi, kemauan, fantasi dan perilaku.Dengan semua kemampuan
yang dimiliki oleh manusia
maka manusia bisa menciptakan kebudayaan.
2.9.2 Contoh-Contoh Hubungan Antara
Manusia dengan Kebudayaan
1. Kebudayaan-kebudayaan khusus atas
dasar faktor kedaerahan
2. Cara hidup di kota dan di desa yang
berbeda ( urban dan rural ways of life)
3. Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas
sosial
4. Kebudayaan khusus atas dasar agama
5. Kebudayaan berdasarkan profesi
2.9.3 Pengertian dialektis
Kebudayaan adalah produk manusia,
namum manusia sendiri sangat tergantung pada yaannya. Itulah
dialektika fundamental yang mendasari seluruh proses hidup manusia.
2.9.4
tahapan Proses dialektis
1.
Eksternalisasi
Adalah
proses pencurahan diri manusia secara terus-menerus kedalam dunia melalui
aktivitas fisik dan mentalnya.
2. Tahap Objektivasi
Adalah
konsekuensi logis dari tahap eksternalisasi. Artinya, jika dalam tahap
eksternalisasi manusia sibuk melakukan kegiatan fisik dan mentalnya, maka dalam
tahap objektivasi, kegiatan tersebut sudah menghasilkan produk-produk tertentu,
misalnya; gedung, mobil, komputer, buku-buku ilmiah, dsb.
3. Tahap Internalisasi
Adalah tahap
dimana realitas objektif hasil ciptaan manusia itu kembali diserap oleh
manusia. Dengan kata lain, struktur dunia objektif hasil karyanya ditransformasikan
kembali ke dalam struktur kesadaran subjektifnya.
KESIMPULAN dan Kata Penutup
Manusia
dilahirkan sejak jaman dahulu sudah melakat kepada budaya,BUdaya dicipatakan
oleh manusia sebagai salah satu lambang pengakuan bahwa budaya tersebut adalah sebuah hal penting yang
menjadi pemersatu antara suku,ras,dan berbagaimacam perbedaan
Terima
kasih telah membaca cartikel ini,Semoga dapa bermanaat bagi kita semua.JIka ada
salah kata mohon dimaafkan. Terimakasih
DAFTAR
PUSTAKA
Source:
http://jerri-4rt.blogspot.co.id/2017/04/manusia-dan-kebudayaan.html
http://gelasdingin.blogspot.co.id/2017/04/manusia-dan-kebudayaan.html