Senin, 17 April 2017




Nama : Sonny ANggara
NPM : 17116129
kls : 1 KA 29
DOsen ; Junaedi Abdillah
 
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
 




Daftar Isi

-  BAB II Manusia dan Kebudayaan
       
Pendahuluan.

2.1 Definisi Manusia.

        2.1.1 Unsur – Unsur yang membangun manusia

2.2 Hakekat Manusia

     2.2.1 Definisi dari Hakekat manusia

        2.2.2 Membedakan manusia dengan makhluk lain

3 Kepribadian Bangsa Timur

        2.3.1 Diagram Psiko-sosiogram manusia

2.4 Pengertian Kebudyaan

        2.4.1 Definisi Kebudayaan  

        2.4.2 Tokoh – tokoh kebudayaan

2.5 Unsur-Unsur dari kebudayaan

        2.5.1 7 Unsur kebudayaan secara universal

        2.5.2 Perbedaan Kebudayan dalam dua bentuk wujud

2.6 Wujud dari kebudayaan

2.7 Orientasi nilai dan budaya

2.8 Perubahan Kebudayaan

       2.8.1 penyebab terjadinya gerakan perubahan budaya

2.9 Kaitan manusia dengan kebudayaan

     2.9.1 Hubungan manusia dengan kebudayaan

        2.9.2 Contoh hubungan manusia dengan kebudayaan

        2.9.3 Pengertian dialektis

        2.9.4 3 tahapan Proses dialektis

Kesimpulan dan Penutup

Daftar Pustaka



                Pendahuluan
LAtar belakang
Manusia adalah makhul yang paling di ciptakan semourna oleh Tuhan YME.Manusia dapat melakukan hal hal yang diinginkan ,Manusia lekat dengan kebudayaan dimana kebuyaanya tersebut mengikuti  tempat asal dia dilahirkan,Manusia memiliki pikiran yang selalu berkembang sehingga kebudayaan memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan manusia


2.1. Definisi Manusia
menurut para ahli ternama tentang manusia namun pengertiannya definisi manusia itu sendiri bisa pahami secara bahasa bahwa manusia berasal darikata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk ang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain).  Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu.
Manusia juga dapat diartikan berbeda-beda baik menurut sudut pandang biologis, rohani, dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin untuk manusia), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsepjiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup; dalam mitos, mereka juga seringkali dibandingkan dengan ras lain. Dalam antropologi kebudayaan, mereka dijelaskan berdasarkan penggunaan bahasanya, organisasi mereka dalam masyarakat majemuk serta perkembangan teknologinya, dan terutama berdasarkan kemampuannya untuk membentuk kelompok dan lembaga untuk dukungan satu sama lain serta pertolongan. 
2.1.1          . Unsur-Unsur yang membangun manusia
1.       Manusia yang terdiri dari 4 unsur yang saling terkait, yaitu Jasad (badan kasar manusia yang Nampak luarnya , dapat diraba dan difoto dan menempai ruang dan waktu. Hayat (mengandung unsure hidup yang ditandai dengan gerak), Ruh (daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran), dan Nafas (kesadaran tentang diri sendiri).

2.       Manusia sebagai satu kepribadian yang mengandung

3     unsur ,yaitu : Ide (merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tidak nampak), Ego (bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari ide), dan Superego (struktur kepribadian yang paling akhir muncul kira-kira pada usia 5 tahun yang terbantuk dari lingkungan ektstenal).



2.2.         Hakekat manusia
sifat hakikat manusia menjadi bidang kajian filsafat, khususnya filsafat antropologi. Hal ini menjadi keharusan oleh karena pendidikan bukanlah sekedar soal praktek melainkan praktek yang berlandaskan dan bertujuan. Sedangkan landasan dan tujuan pendidikan itu sendiri sifatnya filosofis

2.2.1 .Definisi Hakekat Manusia
1. Manusia sebagai makhluk sosial Manusia adalah makhluk sosial, artinya manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Setiap manusia memerlukan orang lain untuk hidup bersama dengan orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pada perkembangan seperti zaman modern sekarang, manusia tidak hanya membutuhkan orang lain, tetapi juga membutuhkan sarana dan prasarana pendukung seperti lembaga-lembaga masyarakat ataupun Negara.

2. Manusia sebagai makhluk individu, artinya mereka berusaha untuk selalu menghasilkan sesuatu untuk dijadikan kepentingan, kebutuhan, dan potensi pribadi yang dimilikinya. Hal tersebut akan terus berkembang dan selalu mengikuti perkembangan hidup manusia itu sendiri yang dialaminya dan perkembangan yang ada pada dirinya.

.
2.2.2 Membedakan manusia dengan mahluk lain
Manusia dibedakan dengan makhluk lainnya karena manusia dilengkapi oleh  akal, perasaan, dan kehendak yang terdapat didalam jiwa manusia. Dengan akal, manusia dapat  menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi, dengan perasaan manusia mampu menciptakan kesenian, dan dengan kehendak dari setiap diri manusia mampu menciptakan perilaku tentang kebaikan menurut moral

2.3 Kepribadian bangsa timur
          Bangsa timur identik dengan benua asia yang penduduknya sebagian besar berambut hitam, berkulit sawo matang dan adapula yang berkulit putih, bermata sipit. Sebagian besar cara berpakaian orang timur lebih sopan dan tertutup mungkin karena orang timur kebanyakan memeluk agama islam dan menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku. Namun di zaman yang sekarang ini orang timur kebanyakan meniru kebiasaan orang barat.Kebiasaan orang barat yang tidak sesuai atau bertentangan dengan kebiasaan orang timur dapat memengaruhi kejiwaan orang timur itu sendiri. Kita tidak bisa selalu mengatakan budaya timur itu lebih baik daripada budaya barat. Indonesia memiliki beragam budaya, suku dan adat istiadat. Indonesia termasuk dalam bagian negara-negara yang ada dalam posisi benua asia memiliki adat yang disebut adat ketimuran. Indonesia yang tergabung dari berbagai suku dan terkenal dengan keramahtamahan masyarakatnya dan tingginya rasa saling menghormati antar sesama.Indonesia sangat berbeda dengan negara-negara barat, karena pandangan hidup dan kebiasaan masyarakatnya yang berbeda.Dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia yang memiliki adat ketimuran, rasa toleransi, ramah, sopan santun, saling menghargai dan gotong royong selalu menjadi dasar hidup masyarakat Indonesia.
2.3.1 Bagan dari psiko-sosiogram manusia Ket :

1.       7. Taksadar (Konsep Freud)
2.       6. Subsadar (Konsep Freud)
3.       5. Kesadaran yang tak dinyatakan
4.       Kesaadaran yang dinyatakan (Konsep manusia berjiwa selaras)
5.       Lingkungan hubungan karib (Konsep manusia berjiwa selaras)
6.       Lingkunga hubungan berguna
7.       Lingkungan hubungan jauh
8.       Dunia luar


2.4 Pengertian kebudayaan

Kata kebudayaan berasal dari kata budh dalam bahasa Sansekerta yang berarti akal, kemudian menjadi kata budhi (tunggal) atau budhaya (majemuk), sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil pemikiran atau akal manusia. Ada pendapat yang mengatakan bahwa kebudayaan berasal dari kata budi dan daya. Budi adalah akal yang merupakan unsure rohani dalam kebudayaan, sedangkan daya berarti perbuatan atau ikhtiar sebagai unsure jasmani sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil dari akal dan ikhtiar manusia. Kebudayaan = cultuur (bahasa belanda) = culture (bahasa inggris )= tsaqafah (bahasa arab), berasal dari perkataan latin : “colere” yang artinya mengolah, mengerjakan, menyuburkan dan mengembangkan, terutama mengolah tanah atau bertani.

Dari segi arti ini berkembanglah arti culture sebagai “segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam”.
  Dalam disiplin ilmu antropologi budaya, kebudayaan dan budaya itu diartikan sama (Koentjaraningrat, 1980:195). Namun dalam IBD dibedakan antara budaya dan kebudayaan, karena IBD berbicara tentang dunia idea tau nilai, bukan hasil fisiknya. Secara sederhana pengertian kebudayaan dan budaya dalam IBD mengacu pada pengertian sebagai berikut :

 1. Kebudayaan dalam arti luas, adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar.

2. Kebudayaan dalam arti sempit dapat disebut dengan istilah budaya atau sering disebut kultur yang mengandung pengertian keseluruhan sistem gagasan dan tindakan.

2.4.2 Tokoh – tokoh kebudayaan

1.      Melville J. Herkovits dan Bronislaw Malinowski
2.      E.B.Tylor
3.      Selo Sumarjan & Soelaeman Soemardi
4.      Sutan Takdir Alisyahbana
5.      Koentjaraningrat


2.5           Unsur – unsur dari kebudayaan

2.5.1  Ada Tujuh unsur kebudayaan universal :
1. Sistem Religi (Sistem Kepercayaan)
2. Sistem Organisasi Kemasyarakatan
3. Sistem Pengetahuan
4. Sistem mata Pencaharian Hidup dan Sistem-sistem ekonomi
5. Sistem Teknologi dan Peralatan
6. Bahasa
7. Kesenian

2.5.2    Perbedaan kebudayaan dalam bentuk 2 wujud
-          Kebudayaan material
Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata, dan seterusnya.

-          Kebudayaan nonmaterial
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.




           2.6   Wujud  dari kebudayaan

Wujud kebudayaan dapat dibedakan menjadi tiga bagian yaitu:
-          Wujud Gagasan Budaya dalam wujud gagasan/ide ini bersifat abstrak dan tempatnya ada dalam alam pikiran tiap warga pendukung budaya yang bersangkutan sehingga tidak dapat diraba atau difoto
-          Wujud benda hasil budaya Semua benda hasil karya manusia tersebut bersifat konkrit, dapat diraba dan difoto. Kebudayaan dalam wujud konkrit ini disebut kebudayaan fisik
-          Wujud perilaku Budaya dalam wujud perilaku berpola menurut ide/gagasan yang ada. Wujud perilaku ini bersifat konkrit dapat dilihat dan didokumentasikan (difoto dan difilm).


2.7  Orientasi Nilai dan budaya
Lima Masalah Dasar Dalam Hidup yang Menentukan Orientasi Nilai Budaya Manusia ( kerangka Kluckhohn ) :
1.      Hakekat Karya Karya itu untuk menafkahi hidup Karya itu untuk kehormatan.
2.      Persepsi Manusia Tentang Waktu Berorientasi hanya kepada masa kini. Apa yang dilakukannya hanya untuk hari ini dan esok.

3.      Tetapi orientasi ini bagus karena seseorang yang berorientasi kepada masa kini pasti akan bekerja semaksimal mungkin untuk hari-harinya. Orientasi masa lalu. Masa lalu memang bagus untuk diorientasikan untuk menjadi sebuah evolusi diri mengenai apa yang sepatutnya dilakukan dan yang tidak dilakukan. Orientasi masa depan. Manusia yang futuristik pasti lebih maju dibandingkan dengan lainnya, pikirannya terbentang jauh kedepan dan mempunyai pemikiran nyang lebih matang mengenai langkah-langkah yang harus di lakukann nya.

4.      Pandangan Terhadap Alam Manusia tunduk kepada alam yang dashyat. •Manusia berusaha menjaga keselarasan dengan alam. Manusia berusaha menguasai alam.

5.      Hubungan Manusia Dengan Manusia Orientasi kolateral (horizontal), rasa ketergantungan kepada sesamanya, barjiwa gotong royong. Orientasi vertikal, rasa ketergantungan kepada tokoh-tokoh yang mempunyai otoriter untuk memerintah dan memimpin. Individualisme, menilai tinggi uaha atas kekuatan sendiri.        

2.8 perubahan kebudayaan

Perubahan (dinamika) kebudayaan adalah perubahan yang terjadi akibat adanya ketidaksesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda, sehingga terjadi keadaan yang tidak serasi bagi kehidupan.
            faktor-faktor internal penyebab perubahan kebudayaan, antara lain sebagai berikut.:
1.      Adanya individu yang menyimpang dari sistem nilai yangberlaku.
2.      Adanya penemuan baru yang diterima oleh masyarakat.
3.      Adanya perubahan dalam jumlah dan kondisi penduduk. Faktor-faktor eksternal penyebab perubahan kebudayaan, antara lain sebagai berikut.
4.      Adanya bencana alam, seperti gempa bumi, banjir, dan lainlain.
5.      Timbulnya peperangan.
6.      Kontak dengan masyarakat lain.


       
2.8.2  Penyebab terjadinya perubahan budaya

          Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri, misalnya perubahan jumlah dan komposisi penduduk.
    Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup. Masyarakat yang hidupnya terbuka, yang berada dalam jalur-jalur hubungan dengan masyarakat dan kebudayaan lain cenderung untuk berubah lebih cepat.

2.9  Kaitan manusia dengan kebudayaan

2.9.1 Hubungan manusia dan kebudayaan
                                         
Manusia dan kebudayaan sangat erat terkait satu sama lain. Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari-hari dan juga dari kejadian-kejadian yang sudah diatur oleh Sang Pencipta.
Budaya tercipta/terwujud merupakan hasil dari interaksi antara manusia dengan segala isi yang ada di alam raya ini. Manusia di ciptakan oleh tuhan dengan dibekali oleh akal pikiran sehingga mampu untuk berkarya di muka bumi ini dan secara hakikatnya menjadi khalifah di muka bumi ini.  Di samping itu manusia juga memiliki akal, intelegensia, intuisi, perasaan, emosi, kemauan, fantasi dan perilaku.Dengan semua kemampuan yang dimiliki oleh manusia maka manusia bisa menciptakan kebudayaan.

2.9.2    Contoh-Contoh Hubungan Antara Manusia dengan Kebudayaan
1.       Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan
2.       Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda ( urban dan rural ways of life)
3.       Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas sosial
4.       Kebudayaan khusus atas dasar agama
5.       Kebudayaan berdasarkan profesi



2.9.3     Pengertian dialektis              
               Kebudayaan adalah produk manusia, namum manusia sendiri sangat tergantung pada   yaannya. Itulah dialektika fundamental yang mendasari seluruh proses hidup manusia.

2.9.4          tahapan Proses dialektis
1.       Eksternalisasi
Adalah proses pencurahan diri manusia secara terus-menerus kedalam dunia melalui aktivitas fisik dan mentalnya.
2.       Tahap Objektivasi
Adalah konsekuensi logis dari tahap eksternalisasi. Artinya, jika dalam tahap eksternalisasi manusia sibuk melakukan kegiatan fisik dan mentalnya, maka dalam tahap objektivasi, kegiatan tersebut sudah menghasilkan produk-produk tertentu, misalnya; gedung, mobil, komputer, buku-buku ilmiah, dsb.
3.       Tahap Internalisasi
Adalah tahap dimana realitas objektif hasil ciptaan manusia itu kembali diserap oleh manusia. Dengan kata lain, struktur dunia objektif hasil karyanya ditransformasikan kembali ke dalam struktur kesadaran subjektifnya.



KESIMPULAN dan Kata Penutup
           

                        Manusia dilahirkan sejak jaman dahulu sudah melakat kepada budaya,BUdaya dicipatakan oleh manusia sebagai salah satu lambang pengakuan bahwa  budaya tersebut adalah sebuah hal penting yang menjadi pemersatu antara suku,ras,dan berbagaimacam perbedaan
                        Terima kasih telah membaca cartikel ini,Semoga dapa bermanaat bagi kita semua.JIka ada salah kata mohon dimaafkan. Terimakasih




DAFTAR PUSTAKA
Source:
http://jerri-4rt.blogspot.co.id/2017/04/manusia-dan-kebudayaan.html        
http://gelasdingin.blogspot.co.id/2017/04/manusia-dan-kebudayaan.html